FUNGSI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Makalah Administrasi Pendidikan
FUNGSI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsep
pembelajaran tujuan dan fungsi administrasi telah dikenal sejak lama
dengan berbagai asumsi. Administrasi bisa dikenal sebagai materi,
menyuruh orang agar bekerja, mencapai suatu tujuan melalui upaya orang
lain, memanfaatkan manusia, uang, dan sebagainya. Untuk memperoleh
gambaran yang lebih luas dan komperensif, tentang administrasi, makalah
ini akan mengemukakan fungsi dan tujuan yang berlaku dalam
administrasi.
Seperti
halnya dalam bidang lain, dalam perkembangan administrasi sering terjadi
asumsi, teori dan pandangan yang melengkapi mengubah bahkan mengganti
sebagian dengan perombakan itu, administrasi seolah maju dan berkembang
segala kemajuan kehidupan manusia. Hal ini menunjukkan administrasi
hadir dalam kehidupan manusia sejak zaman dahulu sampai yang akan
datang.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. apa manfaat penulisan makalah ini ?
2. apa tujuan mempelajari tujuan administrasi pendidikan ?
3. apa tujuan mempelajari fungsi pendidikan administrasi pendidikan ?
1.3 TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Sebagai bahan diskusi Mata Kuliah Administrasi Pendidikan
2. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai tujuan administrasi pendidikan
3. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai fungsi administrasi pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN TUJUAN DAN FUNSI
2.1 TUJUAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Tujuan
administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar semua kegiatan
mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain
administrasi yang digunakakn dalam dunia pendidikan diusahakan untuk
mencapai tujuan pendidikan.
Administrasi pendidikan semakin rumit karena menyangkut masyarakat atau
orang tua murid, yang terlibat langsung dalam pendidikan itu. Oleh
karena itu, semakin baik administrasi pendidikan ini, semakin yakin pula
bahwa tujuan pendidikan itu akan tercapai dengan baik.
Sergiovanni dan Carver (1975) menyebutkan empat tujuan administrasi yaitu :
• Efektifitas produksi,
• Efisiensi,
• Kemampuan menyesuaikan diri (adaptivenes),
• Kepuasan kerja.
Keempat tujuan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria untuk
menentukan keberhasilan dalam penyelenggaraan sekolah. Sebagai contoh:
sekolah memiliki fungsi untuk mencapai efektifitas produksi, yaitu
menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum. Dalam
pencapaian tujuan tersebut harus dilakukan usaha seefisien mungkin,
yaitu dengan menggunakan kemampuan dana, dan tenaga semaksimal mungkin,
tetapi memberi hasil sebaik mungkin, sehingga lulusan tersebut dapat
melanjutkan ke tingkat berikutnya dan dapat menyesuaikan dirinya
(adaptivenes) dengan lingkungan sekolahnya yang baru. Selanjutnya
lulusan ini akan mencari kerja pada perusahaan yang memberi kepuasan
kerja kepada mereka.
Secara
khusus administrasi pendidikan di sekolah adalah untuk mempersiapkan
situasi di sekolah agar pepndidikan dan pengajaranya berlangsung dengan
baik sehingga dapat dirumuskan bahwa tujuan administrasi pendidikan
disekolah adalah :
1. Supaya
anak-anak tamatan sekolah memiliki pengetahuan dan pengertian dasar,
mengenai hak dan kewajiban sebagai manusia pancasila sesuai dengan
ketetapan MPRS No. IV 1973 dan berbuat selaras dengan pengertian itu.
2. Supaya
anak-anak tamatan suatu sekolah memiliki salah satu keterampilan atau
kecakapan khusus yang merupakan bekal untuk hidupnya dalam masyarakat.
Dan dengan demikian dapat berdiri sendiri serta menyumbangkan
kecakapannya bagi pembangunan masyarakat berpancasila.
3. Supaya
anak-anak tamatan suatu sekolah memiliki dasar-dasr ilmu pengetahuan
yang kokoh serta keterampilan untuk melanjutkan pendidikanya kesekolah
yang lebih tinggi.
Dalam
mencapai tujuan diatas, tentunya harus dilakukan usaha seefisien
mungkin, yaitu dengan menggunakan kemampuan dana dan tenaga semaksimal
mungkin sehingga lulusan tersebut dapat melanjutkan ke tingkat
berikutnya dan dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah yang
baru. Selanjutnya lulusan ini akan mencari kerja yang mampu memberikan
kepuasan kerja pada dirinya.
2.2 FUNGSI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Jika
dihubungkan dengan administrasi pendidikan maka bisa diartikan bahwa hal
ini merupakan upaya peningkatan efektifitas unsur-unsur pendidikan
untuk mencapai tujuan pendidikan itu sendiri.
Fungsi
administrasi pendidikan itu meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pengawasan dan penilaian.Fungsi perencanaan pendidikan merupakan fungsi
yang sangat penting dari administrasi karena fungsi ini memang berperan
banyak dalam hal memberi petunjuk pada pelaksanaan pendidikan, acuan utk
memonitorkemajuan dan pelaksanaan program pendidikan kriteria dalam
penilaian untuk mengetahui ada tidaknya hambatan atau bahkan
penyimpangan dan dapat menjadi media inovasi.
Dalam
perencanaan itu sendiri akan menjawab pertanyaan apa yang harus
dilakukan, bagaimana melakukannya, dimana dan siapa yang melakukan hal
itu. Dalam fungsi terkandung kegiatan menetapkan tujuan, mengambil
keputusan mengadakan peramalan atau perkiraan, dan memprakarsai strategi
pelaksanaan. Lalu dapat dinyatakan perencanaan adalah menetapkan
terlebih dahulu tujuan yang akan dicapai dan alat untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan itu.
Fungsi
administrasi yang kedua adalah pengorganisasian, yang berarti upaya
membina dan memapankan hubungan antar kegiatan dan faktor fisik yang
harus dilakukan dan diperlukan, mengkooordinasikan sumber yang ada,
pimpinan mendesain struktur formal bagi tugas dan hubungan kewenangan
yang akan menjamin efektifitas dalam pencapaian tujuan.
Pengorganisasian berurusan dengan pembagian jabatan yang harus
dikerjakan, penetapan kelompok pekerjaan, dan pemerataan tanggung jawab
dalam pekerjaan.Prinsip yang dianut dalam pengoorganisian adalah
pembagian kerja, rintangan, departemenisasi dan otoritas atau
wewenang.Fungsi lainnya dalam administrasi pengawasan yang bisa
diartikan menguji, memeriksa, pertikasi dan mengecek segala sesuatu yang
terjadi itu sesuai atau tidak dengan rencana, instruksi yang
dikeluarkan, dan prinsip yang telah dimapankan.Pengawasan ini bersumber
dari rencana dan tujuan organisasi. Sedang penilaian berarti proses
monitoring kegiatan. Untuk menetapkan apakah satuan-satuan organisasi
telah berjalan secara efektif dalam mencapai tujuan, jika belum tercapai
dapat dilakukan perbaikan. proses penilaian meliputi pengukuran,
perbandingan dan perbaikan.
2.3 FUNGSI POKOK ADMINISTRASI
a. Perencanaan ( Planing)
Setiap
program ataupun konsepsi memerlukan perencanaan terlebih dahulu sebelum
dilaksanakan. Perencanaan merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap
kegiatan administrasi. Tanpa perencanaan atau planing pelaksanaan suatu
kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan dalam mencapai
tujuan yang diinginkan. Perencanaan merupakan kegiatan yang harus
dilakukan pada permulaan dan selama kegiatan administrasi berlangsung.
Didalam setiap perencanaan ada dua faktor yang harus diperhatikan yaitu
faktor Tujuan dan faktor sarana baik saran personal (SDM) maupun
material. Adapun langkah –langkah dalam perencanaan meliputi hal –hal
sebagai berikut :
1. Menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai.
2. Meneliti masalah –masalah atau pekerjaan –pekerjaan yang akan dilakukan.
3. Mengumpulkan dara dan informasi yang diperlukan.
4. Menentukan tahapan –tahapan atau rangkaian tindakan.
5. Merumuskan bagaiamana masalah –masalah itu akan dipecahkan dan bagaimana pekerjaan – pekerjaan itu akan dilaksanakan.
b. Pengorganisasian.
Pengorganisasian
merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan –hubungan kerja
antara orang –orang,sehingga terwujud suatu kesatuan usaha dalam
mencapai tujuan –tujuan yang telah diterapkan. Di dalam pengorganisasian
terdapat adanya pembagian tugas –tugas, wewenang dan tanggung jawab
secara terperici menurut bidang –bidang dan bagian –bagian,sehingga
terciptalah adanya hubungan –hubungan kerjasama yang harmonis dan lacar
menuju pencapaian tujuan yang telah diterapkan.
c. Pengkoordinasian.
Adanya
bermacam –macam tugas atau pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang,
memerlukan adanya koordinasi dari seorang pimpinan. Adanya koodinasi
yang baik dapat menghindarkan kemungkinan terjadinya persaingan yang
tidak sehat dan atau kesimpang siuran dalam tindakan. Dengan adanya
koordinasi yang baik, semua bagian dan personal dapat bekerjasama menuju
ke satu arah tujuan yang telah ditetapkan.
Kita
mengetahui bahwa rencana atau program –program pendidikan yang harus
dilaksanakan di sekolah –sekolah sifatnya sangat komplek dan mengandung
banyak segi yang saling bersangkut paut satu sama lain. Sifatnya
kompleks yang dimiliki oleh program pendidikan di sekolah menunjukan
sangat perlunya tindakan –tindakan yang yang dikoordinasikan. Koordiansi
ini perlu untuk mengatasi batas –batas perencanaan maupun batas –batas
personil seperti untuk mengatasi kemungkinan adanya duplikasi dalam
tugas, perebetuan hak dan tanggung jawab, ketidak seimbangan dalam berat
ringannya pekerjaan,kesimpang siuran dalam menjalankan tugas dan
kewajiban.
d. Komunikasi
Dalam
pelaksanaan suatu program pendidikan, aktivitas menyebarkan dan
menyampaikan gagasan –gagasan dan maksud keseluruh struktur organisasi
sangat penting. Proses menyampaikan atau komunikasi ini meliputi lebih
dari sekedar menyalurkan pikiran –pikiran atau gagasan dan maksud secara
lisan atau tertulis.
Menurut sifatnya komunikasi ada dua macam yaitu komunikasi bebas dan
terbatas. Dalam komunikasi bebas, setiap individu atau anggota dapat
berkomunikasi dengan setiap anggota yang lain. Sedangkan dalam
komunikasi terbatas, setiap anggota hanya dapat berhubungan dengan
beberapa anggota saja. Untuk melaksanakan suatu program atau rencanam
dalam batas –batas tertentu komunikasi bebas lebih baik dari komunikasi
terbatas.Kesimpulannya komunikasi dalam setiap bentuknya adalah suatu
proses yang hendak mempengaruhi sikap dan perbuatan orang –orang dalam
struktur organisasi.
e. Suvervisi atau pengawasan
Setiap
pelakasanaan dari program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau
supervisi. Pengawasan bertanggung jawab tentang aktivitas dari program
itu. Oleh karen itu maka suvervisi haruslah teliti ada atau tidaknya
kondisi –kondisi yang akan memungkinkan tercapainya tujuan –tujuan
pendidikan.
Fungsi suvervisi antara lain :
1. Menentukan kondisi –kondisi atau syarat –syarat apakah yang diperlukan dan
2. Memenuhi atau mengusahakan syarat –syarat yang diperlukan itu.
Dengan demikian disimpulkan bahwa supervis adalah fungsi administrasi
pendidikan berarti aktivitas –aktivitas untuk menentukan kondisi
–kondisi atau syarat –syarat yang esensil yang akan menjamin tercapainya
tujuan –tujuan pendidikan.
f. Evaluasi.
Evaluasi
mengetahui berhasil atau tidaknya suatu program, diperlukan adanya
penilaian atau evaluasi. Tiap penilaian berpegang pada rencana tujuan
yang hendak dicapainya, atau dengan kata lain setiap tujuan merupakan
kriteria penilaian. Oleh karen itu penilaian terhadap pekerjaan seorang
guru dalam usaha mendidik dan mengajar murid –muridnya, tidak dapat
disamakan dengan penilaian terhadap pekerjaan tukang menjahit dalam
membuat pakaian langganannya, atau pekerjaan arsitek dalam membangun
sebuah gedung.
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan, tidak didirikan orang untuk
memperoleh penghasilan,melainkan untuk memelihara dan memajukan
kebudayaan. Dengan demikian penilaiaan tentang efisiensi pendidikan
bukanlah untuk menentukan untung rugi secara finansial. Berhasil atau
tidak berhasil pendidikan harus dinilai dari sudut keuntungan
–keuntungan atau kerugian masyarakat. Demikian pula penilaian terhadap
hasil pendidikan pada seorang anak, bukan hanya dilihat dari salah satu
segi saja, umpanya dari intelegensi atau kecerdasan saja, melainkan dari
keseluruhan anak itu sebagai pribadi yang utuh.
BAB III
PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN
Dari
uraian di atas bisa disimpulkan bahwa Tujuan administrasi pendidikan
pada umumnya adalah agar semua kegiatan mendukung tercapainya tujuan
pendidikan atau dengan kata lain administrasi yang digunakakn dalam
dunia pendidikan diusahakan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Dan
Setiap program ataupun konsepsi memerlukan perencanaan terlebih dahulu
sebelum dilaksanakan. Perencanaan merupakan salah satu syarat mutlak
bagi setiap kegiatan administrasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://gudangmaterikuliah.blogspot.com/2012/05/pengertian-dasar-dasar-tujuan-dan-ruang.html
Soetopo Hanyet dan Wasty Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi pendidikan, Jakarta, Bina aksara, 1984.
Supandi,
Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Universitas Terbuka dan Dirjen
Pembinaan dan Kelembagaan Agama Islam. Jakarta. 1990.
Drs.
Fuadudin dan Sukama Karya, Pengembangan dan inovasi kurikulum, Dirjen
Pembinaan dan Kelembagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka. Jakarta.
1996
Komentar
Posting Komentar
silahkan komen ya