SISTEMATIKA METODOLOGI PENELITIAN
SISTEMATIKA METODOLOGI PENELITIAN
Oleh:
Ahmad Taufiq MA
SISTEMATIKA METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Lokasi Penelitian
C. Waktu penelitian
D. Sumber Data
E. Metode Pengumpulan Data
F. Populasi dan Penentuan Sampel
G. Instrumen penelitian
H. Metode Analisis Data
Makalah ini akan membahas lebih lanjut masing-masing bagian dari metodologi penelitian satu persatu.
A. JENIS-JENIS PENELITIAN
Dari
berbagai literatur yang ada jenis penelitian sangat banyak sekali.
Menurut Sugiyono (2002:2) jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut
tujuan, pendekatan, tingkat eksplanasi dan jenis data. Berikut ini
pembagian jenis penelitian menurut Sugiyono (2002: 2-10):
Tabel 3
Tujuan
|
Pendekatan
|
Tingkat Eksplanasi
|
Jenis Data
|
1. Murni
2. Terapan
|
1. Survey
2. Ex Post Facto
3. Eksperimen
4. Naturalistik
5. Policy Research
6. Action Research
7. Evaluasi
8. Sejarah
|
1. Deskriptif
2. Komparatif
3. Assosiatif
|
1. Kuantitatif
2. Kualitatif
3. Gabungan Keduanya
|
Sedangkan Nazir (1999:54) membagi penelitian menjadi 5 kelompok yaitu:
Tabel 4
Sejarah
|
Deskripsi
|
Eksperimental
|
Grounded Theory
|
Penelitian Tindakan
|
1. Sejarah komparatif
2. Yuridis legal
3. Biografis
4. Bibliografis
|
1. Survey
2. Deskriptif berkesinambungan
3. Studi kasus
4. analisis pekerjaan
5. Studi komparatif
6. Studi waktu
|
1. Absolut
2. Komparatif
3. True experimental
4. Quasi experimental
|
Grouded Theory
|
Action Research
|
Sedangkan Lexy Moleong (2000) salah seorang diantara tokoh peneliti kualitatif membagi penelitian menjadi 4 macam yaitu:
1. Pendekatan fenomenologis
2. Interaksi Simbolik
3. Kebudayaan
4. Etnometodologi
Menurut Slamet (2003:3), jenis penelitian dapat dibagi menjadi:
Jenis penggolongan
|
Macam penelitian
|
Menurut tujuan
|
1. Penelitian eksplorasi
2. penelitian pengembangan
3. penelitian verifikasi
|
Menurut pendekatan
|
1. Penelitian cross sectional
2. Penelitian longitudinal /time series
3. Penelitian studi kasus
4. Penelitian Grounded
5. Penelitian survey
6. Penelitian assessment
7. Penelitian evaluasi
8. Penelitian aksi
|
Menurut tempat
|
1. Penelitian perpustakaan
2. Penelitian laboratorium
3. Penelitian kancah
|
Menurut pemakaian
|
1. Penelitian murni
2. Penelitian terapan
|
Menurut bidang ilmu
|
1. Penelitian pendidikan
2. Penelitian ekonomi
3. Penelitian hukum
4. dll
|
Menurut taraf penelitian
|
1. Penelitian deskriptif
2. penelitian eksplanasi
|
Menurut saat terjadi variabel
|
1. Penelitian histories
2. Penelitian ekspos facto
3. Penelitian eksperimen
|
Jenis
penelitian menurut Newman, LW (1997) diklasifikan berdasarkan empat
dimensi: 1. Berdasarkan tujuan penelitian. 2. Berdasarkan manfaat
penelitian. 3. Berdasarkan dimensi. 4. Berdasarkan teknik pengumpulan
data.
Berikut ini pembagian jenis penelitian:
No
|
Dimensi Penelitian
|
Jenis penelitian
|
1
|
Tujuan penelitian
|
1. Penelitian eksploratori
2. Penelitian deskriptif
3. Penelitian eksplanatory
|
2
|
Manfaat penelitian
|
1. Penelitian dasar/ murni
2. Penelitian terapan
a. Penelitian action research
b. Penelitian evaluatif
- Penelitian formatif
- Penelitian sumatif
|
3
|
Waktu penelitian
|
1. Penelitian cross sectional
2. Penelitian longitudinal/time series
a. Panel study
b. Time series
c. Cohort studi
3. Penelitian studi kasus
|
4
|
Teknik pengumpulan data
|
1. Data kuantitatif
a. Penelitian eksperimen
b. Penelitian survey
c. Penelitian content analisis (analisis isi)
d. Penelitian existing statistic
2. Data kualitatif
a. Penelitian lapangan (field research)
b. Penelitian sejarah (comparative historical)
|
Penjelasan
1. Penelitian Eksploratory
Penelitian
yang bertujuan untuk mengeksplorasi topik baru, menggambarkan fenomena
sosial dan menjelaskan bagaimana terjadinya suatu fenomena sosial.
Tujuan penelitian eksplorasi adalah:
a. Menjadikan sebuah topik yang baru dikenal oleh masyarakat luas.
b. Mengembangkan gambaran dasar mengenai topik yang sedang dibahas.
c. Menggeneralisasi beberapa gagasan dan mengembangkan teori yang bersifat tentatif.
d. Membuka kemungkinan diadakanya penelitian lanjutan mengenai topik yang sedang dibahas.
e. Memformulasikan pertanyaan dan menjelaskan kembali sebuah topik sehingga menjadi lebih sistematik untuk dimengerti.
f. Mengembangkan teknik dan arah untuk penelitian selanjutnya.
2. Penelitian Deskriptif
Tujuan
penelitian deskriptif adalah menyajikan gambaran yang lengkap mengenai
setting sosial dan hubungan-hubungan yang terdapat dalam penelitian.
Tujuan dari penelitian deskriptif adalah:
a. Menghasilkan gambaran yang akurat tentang sebuah kelompok.
b. Menggambarkan mekanisme sebuah proses atau hubungan.
c. Memberikan gambaran, baik yang berbetnuk verbal maupun numerikal.
d. Menyajikan informasi dasar.
e. Menciptakan seperangkat kategori atau pengklasifikasian.
f. Menjelaskan tahapan-tahapan atau seperangkat tatanan.
g. Menyimpan informasi yang tadinya bersifat kontradiktif mengenai subyek penelitian.
3. Penelitian Eksplanatory
Penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan bagaimana sebuah fenomena sosial terjadi. Tujuan dari penelitian ekplanasi yaitu:
a. Menjelaskan secara akurat sebuah teori.
b. Mencari penjelasan yang lebih baik mengenai sebuah topik.
c. Mengembangkan pengetahuan yang lebih jauh mengenai sebuah proses.
d. Menghubungkan topik-topik yang berbeda namun memiliki kesamaan dalam pernyataan.
e. Membangun dan memodifikasi sebuah teori sehingga menjadi lebih lengkap.
f. Mempertahankan sebuah teori dalam topik baru.
g. Menghasilkan bukti untuk mendukung sebuah penjelasan atau prediksi.
4. Penelitian Murni
Penelitian
murni menjelaskan pengetahuan yang amat mendasar mengenai dunia sosial.
Penelitian ini mendukung teori yang menjelaskan bagaimana sosial, apa
yang menyebabkan sebuah peristiwa terjadi.
5. Penelitian Terapan
Penelitian
yang bersifat pragmatis serta berorientasi pada perubahan serta mencoba
untuk menyelesaikan masalah tertentu secara spesifik. Penelitian ini
menghasilkan rekomendasi-rekomendasi bagi masalah-masalah tertentu, dan
bukan semata-mata untuk mengembangkan teori.
Beda Penelitian Murni dan Terapan
Penelitian murni
|
Penelitian terapan
|
1. Penelitian diadakan untuk kepuasan peneliti.
2. Peneliti secara bebas memilih permasalahan dan subyek penelitian.
3. Penelitian diadakan berdasarkan norma absolut penelitian yang dibuat oleh peneliti.
4. Fokus penelitian pada logika dan rancangan penelitian yang dibuat oleh peneliti.
5. Tujuan utamanya adalah untuk menyumbangkan pengetahuan teoritis dasar.
6. Keberhasilan dinilai ketika hasil penelitian dimuat dalam jurnal dan memiliki pengaruh pada komunitas ilmuan lain.
|
1. Penelitian adalah pekerjaan yang diatur oleh sponsor yang kedudukannya ada di luar disiplin ilmu.
2. Penelitian diadakan berdasarkan tuntutan pemberi sponsor.
3. Sponsor diberikan berdasarkan manfaat yang diperoleh setelah hasil penelitian.
4.
Fokus penelitian adalah kemampuan untuk menggeneralisasikan hasil
penelitian sehingga dapat digunakan untuk kepentingan pemberi sponsor.
5. Tujuan utamanya adalah tujuan pragtis dari hasil penelitian.
6. Keberhasilan dinilai ketika hasil penelitian dapat digunakan oleh pihak pemberi sponsor dalam membuat keputusan.
|
Ada beberapa macam penelitian terapan yaitu:
a. Action research
Merupakan penelitian terapan yang berfokus pada tindakan sosial seperti masalah gender
b. Evaluative
Penelitian terapan yang mengukur keberhasilan suatu program, penelitian evaluaitve ini meliputi:
- Formatif, yaitu penelitian yang dilakukan selama program berjalan.
- Sumatif, berupa penelitian yang dilakukan ketika program sudah selesai.
6. Penelitian Cross Sectional
Penelitian
yang mengambil satu bagian dari gejala (populasi) pada satu waktu
tertentu. Penelitian ini biasanya merupakan penelitian yang mudah dan
berbiaya murah
7. Penelitian Longitudinal
Penelitian
yang dilakukan pengamatan-pengamatan yang berkaitan dengan satu
fenomena sosial –informasi-informasi mengenai masyarakat atau unit
penelitian lain dalam durasi waktu tertentu yang dilakukan lebih dari
sekali. Penelitian ini lebih kompleks dan memerlukan biaya lebih banyak
dibandingkan dengan cross sectional.
Penelitian ini terdiri dari:
a. Panel studi, yaitu peneliti mengamati kelompok orang-orang yang sama dalam kurun waktu yang berbeda.
b. Time series,
yaitu peneliti mengumpulkan tipe informasi yang sama mengenai perubahan
gejala dari sekelompok orang dalam waktu yang berbeda.
c. Cohort studi,
yaitu peneliti mengamati perubahan gejala pada pada sejumlah responden
dengan karakteristik yang sama – bisa dilihat dari pengalaman hidup yang
dimilikinya.
8. Penelitian Case Study
Penelitian
ini bersifat mendalam dengan penekanan pada kasus-kasus yang spesifik
yang terjadi pada satu rentang waktu yang ketat.
9. Penelitian Eksperimen
Penelitian
yang dilakukan dalam lingkungan laboratorium maupun dalam kehidupan
yang sebenarnya. Peneliti biasanya menciptakan kondisi yang dimanipulasi
bagi salah satu kelompok subyek penelitiannya.
10. Penelitian Survey
Peneliti mengajukan pertanyaan tertulis, baik yang telah tersusun dalam kuisioner maupun dalam wawancara.
11. Penelitian Content Analisis
Teknik
pengumpulan data untuk menjelaskan formasi yang terdapat dalam material
yang bersifat simbolik seperti gambar, film dan lirik lagu.
12. Penelitian Excisting Variabel
Penelitian
yang dilakukan dengan menggunakan data statistik yang dikumpulkan pada
penelitian terdahulu maupun laporan yang diberikan oleh pemerintah.
13. Penelitian Lapangan
Penelitian yang dilakukan dalam bentuk studi kasus pada kelompok kecil orang dalam durasi waktu tertentu.
14. Penelitian historical comparative
Menjelaskan
aspek-aspek kehidupan sosial yang terjadi di masa lalu atau yang
terjadi pada kebudayaan yang berbeda.Penelitian historis bertujuan untuk
merekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif, dengan cara
mengumpulkan, mengevaluasi dan memverifikasikan, serta mensistematiskan
bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat,
dihubungkan dengan fakta yang ada pada masa sekarang dan proyeksi masa
depan.
15. Penelitian Perkembangan
Penelitian
perkembangan bertujuan untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan
atau perubahan sebagai fungsi waktu. Contoh studi mengenai pertumbuhan
anak secara langsung dengan mengukur pertumbuhan dan perkembangan anak
(individu) yang diteliti.
16. Penelitian Korelasional
Tujuan
penelitian korelasional adalah untuk menyelidiki sejauh mana
variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada
satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi.
17. Penelitian Kausal Komparatif
Penelitian
ini bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat yang
ada, mencari kembali fakta yang mungkun menjadi penyebab melalui daa
tertentu.
18. Penelitian Eksperimental Sungguhan
Penelitian
eksperimental sungguhan bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan saling
hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih
kelompok eksperimental, satu atau lebih kondisi perlakuan dari
membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang
tidak dikenai perlakuan.
19. Penelitian Eksperimental Semu
Penelitian
Eksperimental semu bertujuan untuk memperoleh informasi yang merupakan
perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh denganeksperimen yang
sebenarnya dalam keadaan ang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau
memanipulasikan semua variabel yang relevan.
20. Penelitian Eksplorasi
Penelitian
yang mencari sebab akibat permasalahan dan maslah tersebut belum pernah
terjadi, sehingga peneliti bertindak dalam suasana kegelapan, namun
berusaha untuk menemukan permaslahan yang sedang atau akan diteliti.
21. Penelitian Pengembangan
Bertujuan
untuk mengembangkan hasil penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya,
baik pengembangan ilmu murni maupun untuk terapan
22. Penelitian Verifikasi
Penelitian
yang bermaksud mengulangi penelitian dengan maslah dan obyek yang sama,
dengan tujuan mengoreksi penelitian sebelumnya.
23. Penelitian Grounded
Suatu
metode penelitian yang mendasarkan diri kepada fakta dan menggunakan
analisa perbandingan bertujuan untuk mengadakan generalisasi empiris,
menetapkan konsep-konsep, membuktikan teori dan mengembangkan teori
dimana pengumpulan data dan analisa data berjalan pada waktu yang
bersamaan.
24. Penelitian Asessment
Penelitian
ini dalam kasus-kasus management atau ekonomi digunakan untuk penilaian
suatu proyek dimulai sampai akhir proyek, sehingga kredibilitas
peneliti sangat diutamakan.
25. Penelitian Perpustakaan
Penelitian yang dilakukan di ruang perpustakaan dengan berbagai literature atau yang disebut dengan penelitian literatur
26. Penelitian Laboratorium
Penelitian
yang dilakukan di laboratorium dengan menggunakan eksperimen-eksperimen
biasa sering digunakanoleh orang-orang eksakta
27. Penelitian Kancah
Penelitian yang berhubungan dengan masyarakat tentang manusia dimana persoalan atau permaslahan tidak kunjung selesai.
28. Penelitian Ekspos Fakto
Penelitian untuk mengekspos kejadian-kejadian yang sedang berlangsung
B. Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian secara ekstrim dipisahkan menjadi dua macam yaitu paradigma kuantitatif, dan paradigma kualitatif.
1. Paradigma Kuantitatif
Paradigma
ini menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran
variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data
dengan prosedur statistik.
2. Paradigma Kualitatif
Penelitian
ini menekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam kehidupan
sosial berdasarkan kondisi realitas atau natural setting yang holistik,
komplek dan rinci.
Tabel 1: Perbedaan Asumsi Paradigma Kuantitatif dan Kualitatif
Paradigma Kuantitatif
|
Paradigma Kualitatif
|
Realitas bersifat objektif dan berdimensi tunggal.
|
Realitas bersifat subjektif dan berdimensi banyak.
|
Peneliti independen terhadap fakta yang diteliti.
|
Peneliti berinteraksi dengan fakta yang diteliti.
|
Bebas nilai dan tidak bias.
|
Tidak bebas nilai dan bias.
|
Pendekatan deduktif.
|
Pendekatan induktif.
|
Pengujian teori dengan analisis kuantitatif.
|
Penyusunan teori dengan analisis kualitatif.
|
C. Lokasi Penelitian
Lokasi
penelitian diisi dengan identifikasi karakteristik lokasi dan alasan
memilih lokasi serta bagaimana peneliti memasuki lokasi tersebut. Lokasi
hendaknya diuraikan dengan jelas, jika perlu disertakan peta lokasi,
struktur organisasi, dan suasana kerja sehari-hari. Pemilihan lokasi
harus didasarkan pada kemenarikan dan keunikannya
D. Waktu Penelitian
Periode
penelitian disebutkan dengan jelas, diawali dengan kapan dimulainya
penelitian sampai dengan target selesainya penelitian yang akan
dilakukan.
E. Sumber Data
Data yang dikumpulkan secara garis besar dapat dibagi menjadi:
1. Data primer. Yaitu data yang dikumpulkan, diolah, dan disajikan oleh peneliti dari sumber pertama.
2. Data sekunder. Yaitu data yang dikumpulkan, diolah, dan disajikan oleh pihak lain yang biasanya dalam bentuk publikasi ilmiah atau jurnal.
F. Metode Pengumpulan Data
Ada
beberapa metode pngumpulan data. Yaitu: metode observasi (pengamatan),
metode kuisioner (angket), metode interviw (wawancara), dan metode
dokumentasi.
1. Metode Observasi (Pengamatan)
a. Pengertian dan ciri-ciri
Pengamatan
adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan
mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.
Ciri-ciri metode observasi adalah:
1) Mempunyai arah yang khusus, sistematik, bersifat kuantitatif.
2) Diikuti pencatatan segera (pada waktu observasi berlangsung), hasilnya dapat dicek dan dibuktikan.
b. Petunjuk untuk mengadakan pengamatan:
1) Memiliki pengetahuan terhadap apa yang akan diobservasi dan berlaku sangat cermat dan kritis.
2)
Menyelidiki tujuan penelitian (baik umum maupun khusus). Kejelasan
tujuan penelitian akan menuntun mempermudah apa yang harus diobservasi.
2. Metode Kuisioner (Angket)
a. Pengertian dan tujuan
Metode
kuisioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan
mengenai sesuatu maslaah atau bidang yang akan diteliti untuk memperoleh
data, angket disebarkan kepada responden (orang-orang yang menjawab
jadi yang diselidiki), terutama pada penelitian survei.
Tujuan
dilakukan angket atau kuisioner ialah: 1) Memperoleh informasi yang
relevan dengan tujuan penelitian. 2) Memperoleh informasi mengenai suatu
maslaah secara serentak.
b. Macam-macam angket
1) Menurut prosedurnya, angket terbagi menjadi:
i. Angket langsung, yaitu angket yang dikirimkan kepada dan dijawab oleh responden.
ii. Angket tidak langsung, yaitu angket yang dikirim kepada seseorang untuk mencari informasi (keterangan) tentang orang lain.
2) Menurut jenis penyusun itemnya dapat dibedakan menjadi:
i. Angket tipe isian, yang terbagi menjadi dua:
i.a. Angket terbuka, yaitu apabila responnya tentang masalah yang dipertanyakan
Contoh: Bagaimana pendapat anda jika seseorang yang berkelainan (tuna) baik fisik maupun mental tidak dididik?
Jawab: ….
i.b.
Angket tertutup, yaitu angket yang diwajibkan oleh responden secara
oleh faktor-faktor tertentu misalnya faktor subyektivitas seseorang
Contoh: Siapa nama anda? Jawab …
Apa hobi anda? Jawab …
ii. Angket tipe pilihan.
Yaitu
angket yang harus dijawb oleh responden dengan cara tinggal memilih
salah satu jawaban yang sudah tersedia jumlah alternatif jawab minimal
dua dan maksimal sebaiknya lima alternatif, dengan maksud supaya
responden tidak bosan.
Contoh: Sudah berapa lama anda tinggal di kota ini?
Jawab:
( …. ) 1 tahun atau kurang dari 2 tahun
( …. ) 2 tahun atau hampir 2 tahun
( …. ) 3 tahun atau hampir 3 tahun
( …. ) 4 tahun atau hampir 4 tahun
c. Menyusun petunjuk
Dalam menyusun petunjuk-petunjuk untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan perlu diperhatikan petunjuk-petunjuk berikut ini:
1) Petunjuk harus singkat, lengkap, jelas namun tepat.
2) Petunjuk harus jelas. Hindarkan kata-kata asing, sulit bahkan kabur.
3) Tiap-tiap jawaban yang berbeda dengan jawaban berikutnya, hendaknya diberi petunjuk baru.
4)
Bila perlu gunakanlan contoh. Berilah satu atau dua contoh tentang cara
menjawabnya, namun jangan menimbulkan kesan menyarankan atau memberi
sugesti kepada respon (orang yang diberi kuisioner)
c. Menyusun items (pertanyaan-pertanyaan)
1) Mempergunakan kata.
Dalam membuat kuisoner, hendaknya diperhatikan beberapa hal berikut ini:
i. Tegas dan jelas, biasa dipakai sehari-hari yang sudah dimengerti oleh responden.
ii. Hindari kata-kata yang sifatnya sentimentil. Gantilah kata-kata itu dengan yang lebih sopan.
2) Urutan-urutan pertanyaan.
Pada umumnya daftar pertanyaan mengandung tiga unsur, yaitu:
i. Informasi yang akan dikumpulkan.
ii. Identitas responden. Seperti nama, umur, kelamin, dan lain sebagainya.
iii. Bagian yang memuat mengenai tenaga lapangan (field worker).
3) Susunan pertanyaan.
i. Pertanyaan sebaiknya dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan yang menimbulkan perhatian dan minat, serta gampang dijawab.
ii. Pertanyaan yang kurang menarik perhatian, apalagi mengenai soal-soal pribadi, sebaiknya diletakkan di bagian tengah angket.
iii. Sebaiknya diajukan pertanyaan-pertanyaan pancingan untuk mengecek jawaban dari pertanyaan lain.
iv. Pertanyaan-pertanyaan harus disusun secara sistematis.
d. Menganalisis data
Setelah
semua jawaban diterima kembali dan dicek kelengkapan jawabannya, lalu
dilanjutkan dengan menabulasikan hasil-hasil jawaban yang ada ke dalam
daftar tabulasi, untuk sementara jawaban yang kurang lengkap dipisahkan
terlebih dahulu.
Bila
data yang masuk sudah cukup lengkap dan persiapan analisis (tabulasi)
telah cukup baik dan benar, maka analisis dapat segera dilaksanakan.
Untuk lebih menperdalam dan mengongkretkan analisis, gunakanlah analisis
kuantitatif (statistik). Namun jika permasalahannya dipandang cukup
simpel, analisisnya dapat menggunakan kualitatif
(pernyataan-pernyataan/statement saja).
3. Metode Interview (Wawancara)
Wawancara
adalah proses tanya-jawab dalam penelitian yang berlangsung secara
lisan. Dilakukan dalam tatap muka dua orang atau lebih, lalau
mendengarkan secara langsung informasi atau keterangan-keterangan yang
dibutuhkan.
Tujuan wawancara ialah untuk mengumpulkan informasi, dan bukannya untuk mengubah atau memengaruhi pendapat responden.
4. Metode Dokumentasi
Metode ini berasal dari:
a. Sumber tertulis. Seperti buku, majalah ilmiah, arsip, atau dokumen pribadi maupun resmi.
b. Foto-foto.
C. Data statistik sebagai data tambahan.
G. Populasi dan Sampel
Populasi
seperti dikatakan Suharsimi (1993), adalah keseluruhan subyek
penelitan. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam
wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Scarvia B. Anderson (1975) mengatakan, “A population is a set (or collection) of elements possessing one or more attributes of interest.”
Sedangkan Husein (2002) mengartikan populasi sebagai wilayah
generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang memunyai
karakteristik tertentu dan kesempatan sama untuk dipilih menjadi anggota
sampel. Sedangkan Singarimbun (1989), berpendapat populasi ialah jumlah
keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga.
Menurut
Suharsimi (1993), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti. Sedangkan Husein (2002), berpendapat bahwa sampel merupakan
bagian kecil dari suatu populasi. Sekaran (2003) menilai, hampir seluruh
populasi diambil sebagai sampel. Dan menurut Roscoe (dalam Sekaran,
2003) ukuran sampel lebih besar dari 30, dan kurang dari 500 adalah
jumlah yang cocok untuk hampir semua jenis penelitian.
Pada umumnya masalah sampling timbul apabila peneliti bermaksud untuk:
1. Mereduksi obyek penyelidikannya dengan mengambil sebagian obyek gejala atau kejadian yang dimaksudkan saja.
2.
Peneliti ingin mengadakan generalisasi dari hasil penyelidikannya.
Mengadakan generalisasi berarti mengesahkan kesimpulan-kesimpulan kepada
obyek-obyek gejala atau kejadian-kejadian yang lebih luas daripada
obyek-obyek gejala maupun kejadian-kejadian yang diselidiki.
1. Petunjuk mengambil sampel
a. Daerah generalisasi
Yang
terpenting di sini adalah menentukan terlebih dahulu luas populasi
sebagai daerah generalisasi. Selanjutnya barulah menentukan sampel dari
daerah penelitian itu. Contoh yang penting untuk diperhatikan, jika kita
ingin menyelidik hanya satu kelas dalam sebuah sekolah, jangan perluas
pengambilan sampelnya hingga ke kelas-kelas lain. Apalagi meluaskannya
hingga menyimpulkan sekolah-sekolah lain.
2. Penegasan sifat-sifat dan batas-batas populasi
Bila
luas daerah generalisasinya telah ditetapkan, haruslah segera diikuti
dengan penegasan tentang sifat-sifat populasinya. Penegasan ini sangat
penting bila menginginkan adanya validitas dan reliabilitas penelitian.
3. Sumber-sumber informasi tentang populasi
Untuk
mengetahui ciri-ciri populasi secara rinci, dapat diperoleh melalui
bermacam-macam sumber informasi sepuytar populasi yang dituju. Misalnya
menelisik sensus penduduk, atau dokumen yang disusun oleh instansi dan
organisasi.
4. Menetapkan besar kecilnya sampel
Dalam konteks ini, penelitian pada dasar tidak membatasi besar atau kecilnya sampel yang harus diambil.
5. Teknik-teknik Sampling
a. Teknik random sampling (probability sampling).
Yaitu pengambilan sampling
secara acak. Atau teknik pengambilan sampel semua individu dalam
populasi, baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama. Semua sampel
diberi kesempatan sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Pelaksaan teknik ini dapat berupa:
1) Undian
2)
Ordinal. Yaitu dengan memilih nomor-nomor genap atau gasal atau
kelipatan tertentu melalui pembuatan daftar yang berisi semua subyek,
obyek peristiwa atau kelompok yang akan diselidiki, lengkap dengan nomor
urutnya.
3) Randomisasi dari tabel bilangan random. Cara
ini menuntun para peneliti untuk memilih anggota sampel dengan langkah
menjatuhkan pensil secara sembarang pada petak-petak tabel yang berisi
nomor-nomor, hingga diperoleh sebanyak anggota yang dibutuhkan.
b. Teknik non random sampling (non probability sampling).
Yaitu
cara pengambilan sampel yang tidak memberi semua anggota populasi
kesempatan untuk dipilih menjadi sampel. Penelitian-penelitian
pendidikan maupun psikologi, adakalanya menggunakan teknik ini, karena
mempertimbangkan faktor-faktor tertentu. Misalnya: faktor umur, tingkat
kedewasaan, tingkat kecerdasan dan lain-lain.
6. Cara menentukan jumlah sampel
Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi yang ada, peneliti dapat menggunakan rumus Slovin (Husein Umar,SE,MM, 2002:146):
21NeNn+=
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e= Prosen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan.
Contoh:
Jika jumlah populasinya 245, lalu berapakah jumlah populasi minimal yang harus diambil dengan taraf sign 10 % ?
Jawabannya adalah sebagai berikut:
2)1,0(2451245+=n
n = 71
Sedangkan
menurut Naresh K. Malhotra (1993), untuk menentukan ukuran sampel dari
populasi, ditetapkan sesuai dengan variabel atau butir pertanyaan yang
digunakan dalam penelitian. Menurutnya, jumlah sampel (responden) paling
sedikit 4 atau 5 kali jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian.
Misalnya,
dalam sebuah penelitian menggunakan 15 variabel, maka besar sampelnya
minimal 60 orang (15×4). Dengan demikian, jumlah 60 sampel responden
dianggap sudah memenuhi syarat.
Cara
menghitung sampel yang paling mudah adalah dengan menggunakan
formulasinya Sekaran (2003). Dalam tabel simulasinya Sekaran telah
menentukan jumlah sampel minimal yang harus diambil jika seseorang
mengadakan penelitian.
Berikut ini tabel simulasi Sekaran:
Tabel: 3 Table for Ditermining Sample Size from a Given Population
N
|
s
|
N
|
s
|
N
|
s
|
10
|
10
|
220
|
140
|
1200
|
291
|
15
|
14
|
230
|
144
|
1300
|
297
|
20
|
19
|
240
|
148
|
1400
|
302
|
25
|
24
|
250
|
152
|
1500
|
306
|
30
|
28
|
260
|
155
|
1600
|
310
|
40
|
32
|
270
|
159
|
1700
|
313
|
45
|
36
|
280
|
162
|
1800
|
317
|
50
|
40
|
290
|
165
|
1900
|
320
|
55
|
44
|
300
|
169
|
2000
|
322
|
60
|
48
|
320
|
175
|
2200
|
327
|
65
|
52
|
340
|
181
|
2400
|
331
|
70
|
56
|
360
|
186
|
2600
|
335
|
75
|
59
|
380
|
191
|
2800
|
338
|
80
|
63
|
400
|
196
|
3000
|
341
|
85
|
66
|
420
|
201
|
3500
|
346
|
90
|
70
|
440
|
205
|
4000
|
351
|
95
|
73
|
460
|
210
|
4500
|
354
|
100
|
76
|
480
|
214
|
5000
|
357
|
105
|
80
|
500
|
217
|
6000
|
361
|
110
|
86
|
550
|
226
|
7000
|
364
|
120
|
92
|
600
|
234
|
8000
|
367
|
130
|
97
|
650
|
242
|
9000
|
368
|
140
|
103
|
700
|
248
|
10000
|
370
|
150
|
108
|
750
|
254
|
15000
|
375
|
160
|
113
|
800
|
260
|
20000
|
377
|
170
|
118
|
850
|
265
|
30000
|
379
|
180
|
123
|
900
|
269
|
40000
|
380
|
190
|
127
|
950
|
274
|
50000
|
381
|
200
|
132
|
1000
|
278
|
75000
|
382
|
210
|
136
|
1100
|
285
|
1000000
|
384
|
N: Population sizes.
S: Sample size.
Komentar
Posting Komentar
silahkan komen ya